Senin, 12 Oktober 2020

Keg 3 Penerapan K3 Dalam Bidang Elektronika

Pernahkah kalian melihat atau menggunakan bor ?
Pernahkah kalian memotong kayu dengan gergaji ?
Pernahkah kalian menggunakan penitik ?

Tentu banyak sekali peralatan yang pernah kalian gunakan dalam aktifitas teknik. Tetapi tentu ada juga yang belum pernah sama sekali menggunakan. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas macam macam peralatan di bidang elektronika. 

Apa yang kalian ketahui tentang PCB ?

PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

 

Nah, berikut ini adalah beberapa peralatan yang sering digunakan dalam pembuatan rangkaian elektronika.

1. Penggores

Penggores digunakan untuk menandai atau melukis permukaan benda yang membutuhkan proses pengerjaan selanjutnya. Penggores terbuat dari besi dan ujungnya runcing. Pada bagian tengah memiliki permukaan yang kasar digunakan sebagai pegangan saat digunakan. 



 2. Penitik

Penitik adalah peralatan yang memiliki ujung runcing pada bagian digunakan untuk membuat tanda pada sebuah benda. Dalam bidang elektronika, biasanya pentitik digunakan untuk membuat tanda pada PCB sebagai titik pengeboran kaki komponen.


 

3. Mistar / Penggaris baja

Penggunaan mistar baja adalah untuk membantu membuat garus lurus permukaan benda yang memerlukan pekerjaan bengkel selanjutnya. 

 


4. Penyiku

Penyiku digunakan agar benda kerja memiliki bentuk benar benar 90 derajat, sehingga presisi dalam pembuatannya.


 

5. Palu

Palu digunakan sebagai alat bantu untuk memukul benda kerja yang mengandalkan kekuatan tangan dalam pengerjaaannya. Palu memiliki desain dan bahan yang bermacam macam sesuai dengan kebutuhan dalam pekerjaan. Dalam menggunakan palu perlu hati hati agar tidak terjadi kecelakaan kerja.


 

6. Gergaji tangan 

Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja sesuai dengan ukuran yang dinginkan. Dalam menggunakannya perlu memperhatikan agar posisi daun gergaji tepat dan tidak goyah saat digunakan. Gergaji digunakan untuk memotong PCB maupun plat.



7. Obeng

Obeng digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut + (plus) maupun - (minus). 


 

8. Tang

Tang digunakan untuk memegang, memotong, atau memuntir benda kerja. Tang juga mempunyai berbagai macam jenis sesuai dengan fungsinya. 



9. Mesin bor tangan

Mesin bor tangan dipakai untuk membuat lubang pada benda kerja sesuai dengan gambar kerja. Penggunaannya mesin bor tangan misalnya saat akan memasang fisher pada dinding tembok. 



10. Mesin gerinda tangan

Mesin gerinda digunakan untuk memperhalus bagian permukaan benda kerja agar sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaanya harus memperhatikan keselamatan kerja, karena bagian gerinda berputar dengan kencang. 



Tugas pertemuan klik di sini

Rabu, 07 Oktober 2020

Keg 2 Alat Pelindung Diri (APD)

Coronavirus Disease-2019 (COVID 19) tengah mewabah sebagai virus yang mematikan. Hal ini berdampak kepada semua bidang dihampir seluruh belahan dunia. Virus yang tak terlihat dengan kasat mata tersebut menjadi ancaman bagi sesiapa saja yang meremehkannya. Tenaga kesehatan menjadi ujug tombak penanganannya.

Pernahkan kalian melihat bagaimana seorang tenaga kesehatan harus menggunakan berbagai macam alat pelindung diri yang untuk menghindari penularan virus tersebut?

Alat Pelindung Diri (APD) sanagtlah diperlukan untuk menjamin keselamatn dan keamanan pekerja. APD wajib dikenakan

APD yang baik haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut :

1. Sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan

2. APD digunakan selama melakukan pekerjaan

3. Memberikan rasa aman dan nyaman

4. APD memiliki berbagai ukuran agar sesuai dengan pekerjaan

Jenis APD

1. Pelindung kepala

2. Pelindung mata

3. Pelindung telinga

4. Pelindung alat pernapasan

5. Pelindung tangan

6. Pelindung kaki

7. Pelindung badan

 Tugas untuk kalian silakan klik tautan berikut Klik disini

 

Minggu, 04 Oktober 2020

Keg 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pernahkan kalian melihat kebakaran di sebuah pabrik, atau video tentang kecelakaan kerja?

Tentu akan timbul pertanyaan selanjutnya. Kenapa kecelakaan kerja itu bisa terjadi? Dimana lokasinya? Siapa yang menjadi korbannya? Berapa besar kerugian yang ditanggung? Apa yang harus dilakukan untuk memulihkan kondisinya? Dan tentu banyak lagi pertanyaan yang bisa kita gali dari sebuah peristiwa kecelakaan kerja?

Keselamatan Kerja

Standar keselamatan kerja secara global tercantum dalam Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Tujuan utama OSHA adalah meningkatkan kesehatan kerja bagi pekerja sehingga mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat merugikan perusahaan ataupun pekerja itu sendiri. 

Di Indonesia penjaminan tentang keselamatan kerja tertuang dalam Undang Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Undang undang tersebut berisi tentang keselamatan kerja, hak dan kewajiban tenaga kerja dan perusahaan, masalah kecelakaan dan kewajiban pimpinan

Ada 3 hal tujuan utama keselamatan kerja :

a. melindungi keselamatan tenaga kerja pada saat bekerja

b. memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kepada setiao orang di lingkungan kerja

c.  memelihara dan menggunakan sumber produksi secara aman dan efisien

Rambu rambu K3 di lingkungan kerja

Sebagai upaya dalam pelaksanaan K3 di lingkungan kerja, maka digunakan rambu rambu yang dapat berupa gambar, psoter, tulisan. Rambu rambu ini bertujuan untuk mengingatkan agar pekerja selalu waspada terhadap kondisi lingkungan kerja sehingga memperkecil resiko kecelakaan kerja.

a. Rambu - rambu informasi


b. Rambu - rambu instruksi

c. Rambu - rambu larangan

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Penyebab kecelakaan kerja secara umum ada 3 hal, yaitu

a. Manusia

Istilah penyebab kecelakaan kerja yang disebabkan manusia adalah human error. Human error menjadi faktor utama karena apabila dalam kondisi kesehatan menurun, terlalu letih, bercanda dalam bekerja, kurang kompeten, tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) dan lain sebagainya.

b. Peralatan

Peralatan dengan kondisi tidak optimal sangat beresiko menjadi penyebab kecelakaan kerja. 

c. Lingkungan

Kondisi lingkungan yang kotor, tidak teratur, dan tidak memenuhi standar dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.